Beliau RA berkata tentang dakwah, Yang wajib bagi kita yaitu harus menjadi daI dan tidak harus menjadi qodli atau mufti (katakanlah wahai Muhammad SAW inilah jalanku, aku mengajak kepada Allah dengan hujjah yang jelas aku dan pengikutku) apakah kita ikut padanya (Rasulullah) atau tidak ikut padanya? Arti dakwah adalah memindahkan manusia dari kejelekan menuju kebaikan, dari kelalaian menuju ingat kepada Allah, dan dari keberpalingan kembali menuju kepada Allah, dan dari sifat yang buruk menuju sifat yang baik.

Saturday, May 7, 2011


Hadist dari Abdullah bin Mas’ud r.a. bahwa Rasulullah Shallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Tunjukkan rasa malu kepada Allah dengan sebenar-benarnya malu.” Kami berkata, “Ya Nabi Allah, kami punya rasa malu.”

Rasulullah Shallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Itu bukan rasa malu, tetapi siapa yang malu terhadap Allah dengan sebenar-benarny...a, hendaklah dia menjaga akal pikiran dan makanan serta mengingat mati dan ujian. Barangsiapa menghendaki akhirat, hendaklah ia meninggalkan kesenangan hidup duniawi dan lebih mengutamakan kehidupan akhirat daripada dunia.

Barangsiapa melakukan hal itu, ia telah menunjukkan rasa malu kepada Allah Ta’ala dengan sebenar-benarnya. Rasulullah Shallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Rasa malu itu sebagian dari iman.”

Diceritakan, bahwa seorang perempuan datang kepada Rasulullah Shallahu’alaihi wa sallam dan berkata, “Ya Rasulullah, aku telah berbuat dosa besar, obatilah aku.”

Rasulullah Shallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Tobatlah kepada Allah Ta‘ala.” Perempuan itu berkata, “Bumi telah mengetahui dosaku dan aku berbuat di atasnya, sedang ia menjadi saksi pada hari kiamat.”

Rasulullah Shallahu’alaihi wa sallam bersabda, “la tidak akan menjadi saksi bagimu.” Allah Ta’ala berfirman, “Hari, di mana bumi ini diganti dengan bumi yang lain.”

Perempuan itu berkata, “Langit telah mengetahui aku, ia akan menyaksikanku pada hari kiamat.”

Rasulullah Shallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah Ta’ala akan melipat langit.” Allah Ta’ala berfirman, “Hari di mana Kami akan melipat langit, seperti halnya Kami melipat buku catatan.”

Perempuan itu berkata, “Ya Rasulullah, sesungguhnya malaikat-malaikat mulia yang mencatat amal telah menulis dosaku di dalam kitab.”

Rasulullah Shallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya perbuatan baik akan menghapus perbuatan buruk.” Kemudian Rasulullah Shallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Orang yang bertobat dari dosanya seperti orang yang tak berdosa.”

Kemudian perempuan itu berkata, “Sesungguhnya para malaikat mengetahui perbuatan-perbuatanku dan menjadi saksi atas perbuatan-perbuatanku yang buruk.”

Rasulullah Shallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah Ta’ala membuat lupa para malaikat pencatat amal pada hari kiamat.”

Sebagaimana disebutkan dalam kitab Rabi’ul Abrar, bahwa Rasulullah Shallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Apabila manusia bertobat ke¬pada Allah dan Allah menerima tobatnya, Dia membuat lupa para malaikat pencatat terhadap apa yang diperbuat oleh manusia itu.”

Allah Ta’ala berfirman, “Hari di mana lidah-lidah, ta¬ngan-tangan, dan kaki-kaki mereka menjadi saksi atas apa yang pernah mereka lakukan (Al-ayat).”

Rasulullah Shallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Allah berfirman kepada bumi dan anggota-anggota tubuh manusia,” Sembunyikanlah keburukan-keburukan dan jangan menampakkannya. Kemudian perempuan itu berkata, “Ya Rasulullah, sesungguhnya semua ini adalah hak orang yang bertobat.

Hanya saja, bagaimana manusia bisa tahan menghadapi rasa malu kepada Allah Ta’ala pada hari kiamat. Karena engkau telah bersabda, Ya Rasulullah, pada hari kiamat orang yang berdosa teringat dosanya sehingga ia malu kepada Allah Ta’ala dan berkeringat lantaran rasa malunya itu. Sebagian orang ada yang keringatnya mencapai lutut, sebagian mereka ada yang mencapai pusar dan sebagian mereka ada yang mencapai tenggorokan.

Kemudian Rasulullah Shallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Hai orang-orang yang beriman, ingatlah hari itu, janganlah kalian melalaikannya, dan bertobatlah kepada Allah serta berdoalah dengan Khusyu’ kepada-Nya, sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat dan Penyayang.

[ Sumber: Kitab Mawa'idul Usfuriyah-Muhammad Bin Abu Bakar Al-Usfuri Hadits 18 ]

No comments:

Post a Comment