Beliau RA berkata tentang dakwah, Yang wajib bagi kita yaitu harus menjadi daI dan tidak harus menjadi qodli atau mufti (katakanlah wahai Muhammad SAW inilah jalanku, aku mengajak kepada Allah dengan hujjah yang jelas aku dan pengikutku) apakah kita ikut padanya (Rasulullah) atau tidak ikut padanya? Arti dakwah adalah memindahkan manusia dari kejelekan menuju kebaikan, dari kelalaian menuju ingat kepada Allah, dan dari keberpalingan kembali menuju kepada Allah, dan dari sifat yang buruk menuju sifat yang baik.

Saturday, April 23, 2011


Rosulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

“ Wahai manusia ...Sesungguhnya dunia ini negeri kesulitan, Bukan negeri Bersemayam

Tempat kesusahan, Bukan tempat kesenangan
...Barangsiapa mengetahui yang demikian itu maka Tidak bersukaria dengan kemewahan dan Tidak menderita dengan kesulitan

Ingatlah …

Sesungguhnya Allah menciptakan dunia sebagai panggung ujian dan Akhirat sebagai tempat Pemberian Imbalan

Maka Ia membuat Ujian di dunia untuk memperoleh pahala dan Memberikan pahala di akhirat sebagai hasil ujian di dunia.

Itulah imbalannya

Maka Allah menarik kembali dunia(dari seseorang) untuk nantinya memberi pahala Dan mengujinya untuk memberikan imbalannya.

Waspadalah terhadap manis susuan dunia karena pahit sapihannya dan Terhadap kelezatan hari ini dunia karena busuk hari esoknya

Jangan kalian memugar rumah yang oleh Allah telah di pastikan runtuhnya
Dan jangan membuka perhubungan dengan dunia sementara Allah telah menghendaki tersingkirnya darimu

Maka kalian tampil untuk menerima murka-Nya dan Mustahak menjadi umpan Siksa-Nya .”
( HR.Ad Dailamiy )
See More

“ Bersedih karena tidak dapat menjalankan ketaatan kepada Allah, akan tetapi merasa malas melakukannya adalah diantara tanda-tanda ia terperdaya oleh syetan .” (Al-Hikam_Ibn Atha'illah)

Kesedihan semacam ini sama saja dengan bohong. Ia merasa sedih, akan tetapi ia malas bergeliat bangkit untuk beramal.
Ia merasa tertinggal, tetapi tidak... mau mengejar.
Ia ingin bangkit berdiri, tetapi ia berada dalam mimpinya yang pulas.
Hamba seperti ini tidak berusaha mencari kesempatan, atau mempergunakan kesempatan yang sebaik-baiknya, ia terbelenggu rasa senang mengikuti ajakan hawa nafsunya untuk menghapus kemalasan seperti gambaran di atas, maka seorang hamba perlu memiliki semangat iman yang kuat yang mampu menerangi kemalasan dan membangkitkannya untuk beraktivitas dan beribadah.

Para ulama menyatakan, betapa banyak airmata mengalir, sementara hatinya tetap membatu, merasa aman dengan rencana Allah yang sangat halus dengan terhalangnya memperoleh apa yang bermanfaat bagi dirinya serta adanya poemberian yang justru membuatnya terlempar jauh dari-Nya.
Seandainya kesedihan kita sampai menangis mencucurkan air mata, tetapi tidak dengan usaha untuk mencapai apa yang menjadi kewajibannya sebagai hamba Allah, maka tangis dan kesedihan itu akan tinggal tangisan yang justru semakin membuatnya tertipu.

Berkata Abu Bakar Ash Shidieq Radhiallahu Anhu :

“ Sesungguhnya iblis itu berada di depanmu
Nafsu di sebelah kananmu
Hawa di sebelah kirimu
...Dunia di belakangmu
Anggota tubuh di sekelilingmu
Dan Yang Maha Perkasa di atasmu

Si Iblis semoga tertimpa laknat Allah mengajakmu meninggalkan Agama
Nafsu mengajakmu berbuat maksiat
Hawa memanggilmu menuju Syahwat
Dunia mengajakmu agar memilih dia mengalahkan Akhirat
Anggota tubuh mengajakmu berbuat Dosa-dosa
Sedang Sang Maha Perkasa mengajakmu menuju sorga dan Ampunan
Sementara Allah berfirman “mereka mengajak ke neraka sedang Allah mengajak menuju sorga dan ampunan”

Barangsiapa menuruti ajakan iblis maka hilanglah Agamanya
Siapa menuruti Nafsu maka hilanglah Ruh insaninya
Siapa menuruti Hawa maka hilanglah Akalnya
Siapa menuruti Dunia maka hilanglah Akhiratnya
Siapa menuruti ajakan anggota tubuh maka hilanglah Sorganya
Dan Siapa menuruti Ajakan Allah Ta’ala maka hilanglah Kejelekan-kejelekannya dan memperoleh seluruh kebaikan .”

Di kutip dari Kitab Nashaihul Ibad