Beliau RA berkata tentang dakwah, Yang wajib bagi kita yaitu harus menjadi daI dan tidak harus menjadi qodli atau mufti (katakanlah wahai Muhammad SAW inilah jalanku, aku mengajak kepada Allah dengan hujjah yang jelas aku dan pengikutku) apakah kita ikut padanya (Rasulullah) atau tidak ikut padanya? Arti dakwah adalah memindahkan manusia dari kejelekan menuju kebaikan, dari kelalaian menuju ingat kepada Allah, dan dari keberpalingan kembali menuju kepada Allah, dan dari sifat yang buruk menuju sifat yang baik.

Wednesday, December 28, 2011

Keutamaan Sabar



Dari al Ihya ‘Ulumuddin, Imam al Ghazaly

Allah Ta’ala sesungguhnya telah menyifatkan orang-orang yang sabar dengan beberapa sifat.Allah Ta’ala menyebutkan sabar dalam Al Qur’an pada lebih tujuh puluh tempat.Ia menambahkan lebih banyak derajat dan kebajikan kepada sabar.Ia menjadikan derajat dan kebajikan itu sebagai hasil (buah) dari sabar.

Maka Allah ‘Azza wa Jalla berfirman : “Dan Kami jadikan di antara mereka itu beberapa pemimpin yang akan memberikan pimpinan dengan perintah Kami, yaitu ketika mereka berhati teguh (sabar)”(QS. 32:24).

Allah Ta’ala berfirman: “Dan telah sempurnalah perkataan yang baik dari Tuhan engkau untuk Bani Israil, disebabkan keteguhan hati (kesabaran)mereka” (QS 7:137).

Allah Ta’ala berfirman: “Dan akan Kami berikan kepada orang-orang yang sabar itu pembalasan,menurut yang telah mereka kerjakan dengan sebaik-baiknya”(QS.16:96).

Allah Ta’ala berfirman: “Kepada orang-orang itu diberikan pembalasan (pokok) dua kali lipat,disebabkan kesabaran mereka”. (QS. 28:54)

Allah Ta’ala berfirman: “Sesungguhnya orangorang yang sabar itu, akan disempurnakan pahalanya dengan tiada terhitung “. (QS 39:10).

Maka tidak ada dari pendekatan diri manusia kepada Allah (ibadah), melainkan pahalanya itu ditentukan dengan kadar dan dapat dihitung, selain sabar.

Dan sesungguhnya adanya puasa itu sebagian dari sabar dan puasa itu separuh sabar,maka Allah Ta’ala mengaitkan puasa itu bagi orang-orang yang bersabar, bahwa Ia bersama mereka.

Allah Ta’ala berfirman: “Hendaklah kamu bersabar, sesungguhnya Allah itu bersama orang-orang yang sabar”. (QS. 8:46).

Allah Ta’ala menggantungkan pertolongan kepada sabar. Allah Ta’ala berfirman:“Ya! Kalau kamu sabar dan memelihara diri, sedang mereka datang kepadamu (menyerang) dengan cepatnya,Tuhan akan membantu kamu dengan lima ribu malaikat yang akan membinasakan”. (QS. 3:125).

Allah Ta’ala mengumpulkan bagi orang-orang yang sabar, beberapa hal yang tidak dikumpulkannya bagi orang-orang lain. Allah Ta’ala
berfirman:“Merekalah orang-orang yang mendapat ampunan, kehormatan dan rahmat dari Tuhan dan merekalah orang-orang yang mendapat petunjuk”. (QS. 2:157).

Adapun hadits-hadits yang menyangkut dengan sabar, maka di antara lain, Nabi s.a.w. bersabda : ”Sabar itu separuh iman”.

Nabi s.a.w. bersabda : “Dari yang sekurangkurangnya diberikan kepada kamu, ialah : keyakinan dan kesungguhan sabar.Siapa yang diberikan keberuntungan dari keyakinan dan kesungguhan sabar itu, niscaya ia tidak peduli dengan yang luput dari padanya, dari shalat malam dan puasa siang. Dan engkau bersabar di atas
apa yang menimpa atas diri engkau, adalah lebih aku sukai, daripada disempurnakan oleh setiap orang daripada kamu, kepadaku, dengan seperti amalan semua kamu.Akan tetapi aku takut,bahwa dibukakan kepadamu dunia sesudahku.Lalu sebagian kamu menetang sebagian yang lain.Dan akan ditantang kamu oleh penduduk langit (para malaikat) ketika itu. Maka siapa yang sabar dan memperhitungkan diri, niscaya memperoleh kesempurnaan pahalanya”.

Kemudian Nabi s.a.w.membaca firman Allah Ta’ala:“Apa yang di sisi kamu itu akan hilang dan apa yang di sisi Allah itu yang kekal. Dan akan Kami berikan kepada orang-oang yang sabar itu pembalasan, menurut yang telah mereka kerjakan dengan sebaik-baiknya”. (QS. 16:96).

Diriwayatkan Jabir, bahwa Nabi s.a.w ditanyakan tentang iman, maka beliau menjawab:“Sabar dan suka memaafkan”.

Nabi s.a.w. bersabda pula: “amal yang paling utama ialah apa yang dipaksakan diri daripadanya”.

Dikatakan bahwa Allah Ta’ala menurunkan wahyu kepada nabi Daud a.s.: “Berakhlaklah dengan akhlak-KU! Sesungguhnya sebagian dari akhlak-Ku, ialah, bahwa Aku Maha Sabar”.

Pada hadits yang diriwayatkan ‘Atha’ dari Ibnu Abbas, bahwa ketika Rasulullah s.a.w. masuk ke tempat orang-orang Anshar, lalu beliau bertanya:“Apakah kamu ini semua orang beriman?”. Lalu semua mereka diam. Maka menjawab Umar r.a.:“Ya, wahai Rasulullah!”.Nabi s.a.w. lalu bertanya: “Apakah tandanya keimanan kamu itu?”Mereka menjawab: “Kami bersyukur atas kelapangan. Kami bersabar atas cobaan. Dan kami rela dengan ketetapan Tuhan (qadha Allah Ta’ala)”.Lalu Nabi s.a.w. menjawab: “Demi Tuhan pemilik Ka’bah! Benar kamu itu orang beriman!”.

Nabi s.a.w. bersabda: “Pada kesabaran atas yang tidak engkau sukai itu banyak kebajikan”.

Isa Al-Masih a.s. berkata: “Engkau sesungguhnya tiada akan memperoleh apa yang engkau sukai, selain dengan kesabaranmu atas apa yang tiada engkau sukai”.

Rasulullah s.a.w. bersabda: “Jikalau sabar itu seorang laki-laki, niscaya dia itu orang yang pemurah. Dan Allah Ta’ala menyukai orang-orang yang sabar”.

Adapun atsar, maka di antaranya ialah terdapat pada surat khalifah Umar bin al-Khatab r.a. kepada Abu Musa Al-Asy’ari r.a., yang bunyinya di antara lain: “Haruslah engkau bersabar! Dan ketahuilah,bahwa sabar itu dua. Yang satu lebih utama dari yang lain: sabar pada waktu musibah itu baik.Dan yang lebih baik daripadanya lagi, ialah sabar (menahan diri) dari yang diharamkan Allah Ta’ala.Dan ketahuilah, bahwa sabar itu yang memiliki iman. Yang demikian itu, adalah bahwa takwa itu kebajikan yang utama. Dan takwa itu dengan sabar”.

Ali r.a. berkata: ”Iman itu dibangun di atas empat tiang: yakin, sabar, jihad dan adil.”

Ali r.a.berkata pula: “Sabar itu dari iman, adalah seperti kedudukan kepala dari tubuh. Tidak ada tubuh bagi orang yang tidak mempunyai kepala. Dan tidak ada iman, bagi orang yang tiada mempunyai kesabaran”.

Umar r.a. berkata: “Amat baiklah dua pikulan yang sebanding dan amat baiklah tambahan bagi orang-orang yang sabar. Dimaksudkan dengan dua pikulan yang sebanding itu, ialah ampunan dan rahmat. Dan dimaksudkan dengan tambahan itu, ialah petunjuk. Dan tambahan itu, adalah apa yang dibawa di atas dua pikulan yang sebanding tadi atas unta”.Diisyaratkan oleh Umar r.a. dengan yang demikian itu kepada firman Allah Ta’ala: “Merekalah orang-orang yang mendapat ampunan dan rahmat dari Tuhan dan merekalah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. 2:157).

Adalah Habib bin Abi Habib Al Bashari, apabila membaca ayat di bawah ini:“Sesungguhnya dia (Ayub) kami dapati,seorang yang sabar. Seorang hamba yang amat baik. sesungguhnya dia tetap kembali (kepada Tuhan)” (QS. 38:44). Lalu beliau menangis dan berkata: “Alangkah menakjubkan! Ia yang memberi dan Ia yang memujinya.”

Abu’d-Darda r.a mengatakan: “Ketinggian iman itu, ialah: sabar karena hukum Allah dan rela dengan takdir Allah Ta’ala”.
Inilah penjelasan keutamaan sabar, dari segi yang dinukilkan (dari ayat, hadits dan atsar).

Kesabaran adalah ibadah qalbu kita, ia merupakan hal yang utama yang akan membawa seseorang dianugerahkan sifat-sifat baik. Dan tentu kita tiada pernah akan tahu faedah sabar, apabila kita tiada
pernah mencoba untuk sabar. Kiranya kita beroleh taufik dari Allah SWT.

No comments:

Post a Comment