Beliau RA berkata tentang dakwah, Yang wajib bagi kita yaitu harus menjadi daI dan tidak harus menjadi qodli atau mufti (katakanlah wahai Muhammad SAW inilah jalanku, aku mengajak kepada Allah dengan hujjah yang jelas aku dan pengikutku) apakah kita ikut padanya (Rasulullah) atau tidak ikut padanya? Arti dakwah adalah memindahkan manusia dari kejelekan menuju kebaikan, dari kelalaian menuju ingat kepada Allah, dan dari keberpalingan kembali menuju kepada Allah, dan dari sifat yang buruk menuju sifat yang baik.

Sunday, April 22, 2012

Tanda Matinya Hati

Oleh Ustaz Muhammmad Arifin Ilham

Hati adalah tempat mangkalnya berbagai perasaan, tumbuh kembang antara kebaikan dan keburukan. Hati juga menjadi sumber ilham dan permasalahan, tempat lahirnya cinta dan kebencian, serta muara bagi keimanan dan kekufuran.

Hati juga sumber kebahagiaan jika sang pemiliknya mampu membersihkan berbagai kotorannya yang berserakan, namun sebaliknya ia merupakan sumber bencana jika sang
empunya gemar mengotorinya.

Hati yang kotor hanya akan menyebabkan kapasitas ruangnya menjadi pengap, sumpek, gelap, dan bahkan mati. Jika sudah mati seluruh komponen juga akan turut mati. Dalam makna yang sama, Abu Hurairah RA berkata, “Hati ibarat panglima, sedangkan anggota badan adalah tentara. Jika panglima itu baik maka akan baik pulalah tentaranya. Jika raja itu buruk maka akan buruk pula tentaranya.”

Pada akhirnya kita bisa mengenali dalam keadaan apa hati seseorang itu mati. Di antaranya adalah pertama, taarikush shalah, meninggalkan shalat dengan tanpa uzur atau tidak dengan alasan yang dibenarkan oleh syar’i. (QS Maryam [19]: 59).

Imbas dari seringnya meninggalkan shalat adalah kebiasaan memperturutkan hawa nafsu. Dan, kalau sudah demikian, dia akan menabung banyak kemaksiatan dan dosa. Ibnu Mas’ud menafsirkan kata ‘ghoyya’ dalam ayat tersebut dengan sebuah aliran sungai di Jahanam (neraka) yang makanannya sangat menjijikkan. Bahkan, tempatnya sangat dalam dan diperuntukkan bagi mereka yang membiarkan dirinya larut dalam kemaksiatan.

Kedua, adz-dzanbu bil farhi, melakukan kemaksiatan dan dosa dengan bangga. Alih-alih merasa berdosa dan menyesal, justru si pemilik hati yang mati, ia teramat menikmati kemaksiatan dan dosanya. (QS al-A’raf [7]: 3).

Ketiga, karhul Qur'an, benci pada Alquran. Seorang Muslim, jelas memiliki pedoman yang menyelamatkan, yaitu Alquran. Tapi, justru ia enggan berpedoman dan mencari selamat dengan kitab yang menjadi mukjizat penuntun sepanjang zaman ini. Bahkan, ia membencinya dan tidak senang terhadap orang atau sekelompok orang yang berkhidmat dan bercita-cita luhur dengan Alquran.

Keempat, hubbul ma'asyi, gemar bermaksiat dan mencintai kemaksiatan. Nafsu yang diperturutkan akan mengantarkan mata hatinya tertutup, sehingga susah mengakses cahaya Ilahi. Sehingga, ia lebih senang maksiat daripada ibadah.

Kelima, asikhru, sibuk hanya mempergunjing dan buruk sangka serta merasa dirinya selalu lebih suci. Keenam, ghodbul ulamai, sangat benci dengan nasihat baik dan fatwa-fatwa ulama. Berikutnya, qolbul hajari, tidak ada rasa takut akan peringatan kematian, alam kubur, dan akhirat.

Selanjutnya, himmatuhul bathni, gila dunia bahkan tidak peduli halal haram yang penting kaya. Anaaniyyun, masa bodoh terhadap keadaan dan urusan orang lain. Keluarganya menderita, dia tetap saja cuek. Al-intiqoom, pendendam hebat, al-bukhlu, sangat pelit, ghodhbaanun, cepat marah, angkuh, dan pendengki. Na’udzubillah. Semoga kita semua dijaga dari hati yang mati

Sumber : Republika

Saturday, April 7, 2012

Syair Habib Ali Al Habsy


Ke arah jalan terpuji kutuntun putra-putriku
Dan siapapun di daerah ini
yang (bersedia) menerima petunjukku

Aku bimbing mereka dengan bimbingan
yang membangkitkan kemauan
Dan cukuplah bagi mereka aku
selalu menjadi pengajak kebaikan
Kejalan kebenaran aku ajak mereka dengan harapan
Agarperkataan, pelajaran, nasihat dan
petunjukku diterima dan diamalkan
Nasihat dan seseorang yang kepada mereka
sangat kasih dan sayang
Nasihat yang menuntun mereka
kejalan kebenaran dan bagi kita
Allah-lah penunjuk jalan kebenaran
Maka terimalah, sambutlah dan dengarkan Kandungan nasihat yang menyedihkan hati

lawan Bertakwalah kepada Allah dan jadikanlah sebagai bekal Karena takwa kepada Allah adalah sebaik-baik bekal

Dalam menuntut ilmu yang mulia
curahkanlah perhatianmu
Dengan giat, penuh kesungguhan
dan dengan meninggalkan kebiasaan (buruk)-mu

Di dalam ilmu tersimpan cahaya
dan keindahan yang menghias hati
Dan menuntut ilmu adalah sebaik-baik perbuatan abdi
Dengan ilmu manusia mengetahui hak-hak Tuhannya
Dengannya yang sesat mendapat petunjuk
dan yang (haus) ilmu dipuaskan dahaganya


Jika hendak menghafal apa yang telah kalian pelajari Maka takukanlah dengan rutin dan berulang kali
Janganlah bersahabat dengan mereka yang bertentanganfaham Aku telah saksikan hancurnya seseorang akibat bergaul dengan yang berbeda faham

Persahabatan dengan orang yang jahat
serba diliputi dengan keburukan
menimbulkan akibat yang membahayakan,
kezaliman dan kerusakan

Persahabatan dengan orang baik serba menguntungkan
Keberhasilan dan kejayaan yang didapat tak terhitungkan

Maka kejarlah semua itu, tuntutlah dan raihlah
Karena di dalamnya tersimpan sebaik-baik pilihan
bagi yang mengharap hidayah
Mereka adalah ulama yang arif
Majelis mereka membuat orang sangat bahagia

Dan yang paling menggembirakan hati tetapnya kalian (berpijak pada) Thariqah para leluhurku, keluargaku, dan kakek-kakekku.
Mereka adalah para pendahulu kita
yang telah memusatkan segala usahanya
menuju kepada Allah; mengikuti petunjuk nabi pilihan-Nya
Amal (mereka) bersih dari berbagai penyakit
Dihiasi dengan ilmu, akhlak dan sejumlah besar wirid

Mereka bergegas beramal dengan mencurahkan perhatian
Merekalah para pengabdi Allah dengan ilmu dan kezuhudan

Mereka kaum manusia yang dimuliakan Allah kedudukannya Mereka golongan para qutub dan autad yang mulia.

Diwaktu lampau, masih dizamanku, terdapatpara imam Aku tempuhjalan kebenaran berdasar sanad mereka Sanad yang sambung menyambung secara terinci Sampaipada makhluk yang terpuji dan sebaik-baik pemuji

Jalan petunjuk ke arah kebenaran di dalamnya berisi Rahasia penting yang didapat oleh para pewaris nabi Ayah menerima dari ayahnya dan demikian seterusnya Alangkah mulia mereka, para ayah serta putra-putrinya

Dari ayahku, Muhammad, mufti Hijaz
Kudapat petunjuk untuk menuntut ilmu dan menyampaikannya
Beliau imam yang agung, semoga Allah mensucikan simya
Dakwahnya agung berintikan nasihat dan petunjuknya.
Lewat beliau, Allah memberi hidayah sekelompok manusia
Yang karena kebodohannya,
Menjadi jauh dari Allah dan melanggar perintah-Nya

Dengan lemah lembut beliau berdakwah, mereka pun sungguh-sungguh menerima nasihatnya sehingga tersebarlah dakwah keseluruh penduduk kota dan desa.
Beliau melindungiku dan dengan kasih sayang mendidikku Kuberharap perlindungan tetap diberikan kepada para putra dan cucuku
Dari guruku Al-Quthb
yang kokoh kedudukannya lagi dermawan
telah kuterima petunjuk, penyingkapan rahasia
dan berbagai pemberian
Abii Bakar Al-'Athas pemimpin para wali
Berkat beliau kuraih cita-citaku dan kutaklukkan pendengki

(Ajaran) mereka berdua menjadi landasan tujuan thariqahku Dan siapa pun yang ingin menempuhnya ikutilah cara pendekatanku
Singsingkan lengan bajumu danjangan malas
karena kemalasan dapat menyebabkan tertinggal rombongan
dan tak dapat mendengar ajakan kebaikan

Tidak akan sekali-kali mencapai kemuliaan
Kecuali mereka yang memusatkan
segenap kemauan untuk mendaki puncak pertemuan
Di situ tempat berhenti orang-orang yangpergi menuju Allah
Puncak cita-cita para qutub yang mulia dan wall Allah

Sumber :
Biografi Habib Ali Al Habsy

Sunday, March 18, 2012

Seminar Antarabangsa Bersama Ulamak Ahlus Sunnah Wal Jama'ah Sedunia




Seminar Antarabangsa Manhaj Nabawi

 MASA:

8 April 2012 bersamaan 16 Jamadil awal 1433 Hijrah

 TEMPAT:

Dewan Muktamar Pusat Islam, Kuala Lumpur

 JAM: 

9.oo Pagi - 4.3o Petang

 Antara Ulamak Antarabangsa yang bakal hadir, Insya Allah  :

 1. Sayyid Ahmad Ibn Sayyid Muhammad Ibn 'Alawi Al-Maliki (Arab Saudi)

 2. Profesor Dr. Usamah Al-Abd (Rektor Universiti Al-Azhar, Mesir)

 3. Profesor Dr. Abdal Hakim Murad (Cambridge University, UK)

 4. Profesor Dr. Farouk Hammada (Maghribi)

 5. Dr. Ahmad Abdul Qadir Al-Rifaei (Lubnan)

 6. Dr. Abd al-Razak Al-Sa’adi (Iraq)

 7. Sayyid Abd al-Mun’im Al-Ghumari (Maghribi)

 8. Shaykh Dr. Isa bin Abdullah Al-Himyari (UAE)

 9. Habib As-Sayyid Ali Bin Abdul Rahman Al-Jufri (Yaman)

 Maklumat lanjut sila layari website Universiti As-Sofa :

 http://www.yayasansofa.com/seminar/index.php

 Untuk Pendaftaran sila klik link di bawah :

 http://www.yayasansofa.com/seminar/index.php?option=com_smartformer&formid=3 

Thursday, February 23, 2012

Kata-kata orang soleh itu...

Memang payah untuk membetulkan persepsi yang salah. Sebab ramai manusia hanya menggunakan citarasa diri sendiri sebagai neraca. Bukan Kalam suci dan panduan insan terpuji.Oleh kerana sudah terdidik sejak kecil dengan kepalsuan maka yang benar dan bathil tidak dapat dibezakan. Maka yang baik itu disangka buruk dan yang buruk disangka membawa kebahagiaan hidupnya.

Oleh itu kata-kata orang-orang soleh mengenai kehidupan dunia ini adalah pengikat nafsu berkesan dan penyembuh citarasa yang sudah rosak.


Ada sepotong kek terbiar di salah satu sudut rumah. Di kejauhan dari tempat itu ada 2 ekor anak tikus sedang berbalah : 
Tikus putih : awak nampak tidak kek itu? 
Tikus Kelabu : ya saya nampak. Tapi warnanya tidak cantik. 
Tikus putih : Tapi kan baunya enak sekali. Pedulikan warnanya. Rasanya pasti lazat. 
Tikus Kelabu : hmm kalau sudah pudar warna pasti rasanya pun sudah masam. 
Tikus putih : Aku yakin masih sedap lagi. Kalau tidak pasti tuan rumah sudah buang ke bakul sampah. 
Tikus Kelabu : mungkin juga kan… 
Si ayah tikus yang dari tadi mendengar perbualan anak-anaknya mencelah : 
Ayah tikus : Apa yang kamu riuhkan wahai anak-anakku? 
Tikus putih : kek sana tu ayah. 
Ayah tikus : Cuba kamu pandang betul-betul apa kamu nampak. 
Tikus Kelabu : tak ada-apa yang aneh. Hanya sepotong kek. 
Ayah tikus : tengok dengan pandangan cemat. 
Tikus putih : Kek lah ayah.. apa yang peliknya. 
Ayah tikus : kamu hanya fikirkan nak makan kek saja. Sedangkan sebelah kek itu ada perangkap. Wahai anak-anakku.. kalau kamu mahu selamat mintalah nasihat dari yang berpandangan jauh dan tiada kepentingan diri. Jika kamu salah penilaian kamu akan binasa kelak.

http://ustfuadosman.blogspot.com/

Tuesday, February 21, 2012

Sekuntum Mawar Hati


M. R. Bawa Muhaiyaddeen

Penanya: Apa yang dimaksud dengan hati terbuka? Mengapa hati harus dibuka? Dan apa yang menyebabkan hati terbuka?

Bawa Muhaiyaddeen: Hanya ketika sekuntum mawar mengembang dan merekah, barulah keharumannya menyebar. Bukankah begitu? Sebelum merekah bisakah engkau merasakan keharuman mawarnya? Tidak, engkau tidak bisa. Bisakah engkau melihat keindahan mawarnya? Tidak bisa, ia hanyalah sebuah kuncup. Hanya tatkala mawarnya merekah barulah keindahan dan keharumannya terpancar.

Lubuk hati yang paling dalam, atau qolbu, adalah seperti sekuntum bunga mawar. Walaupun ia ada di sana, selama ia masih dalam keadaan kuncup, engkau tidak akan bisa merasakan keindahan mawarnya, warnanya atau keharumannya. Hanya ketika mawar qolbu merekah barulah engkau akan mengetahui kebahagiaan ketika mencium dan melihatnya. Pada saat itulah keindahan, keharuman, kebenaran dan keagungan qolbu diketahui. Hal-hal ini tidak bisa dilihat tatkala mawar masih dalam keadaan kuncup. Untuk itulah mengapa mawar qolbu tersebut harus dibuka. Ia harus merekah.

Sebuah taman mawar haruslah dikunci agar binatang tidak masuk dan merusaknya. Oleh sebab itu, kita harus membuka kuncinya, memasukinya dan merawatnya. Kita harus menyiram tanamannya, memberinya pupuk, dan menjaga mereka. Dengan hal yang sama, menggunakan kunci hikmah kebijaksanaan dari kebenaran, kita harus membuka taman mawar dari hati dan masuk ke dalamnya. Ketika di dalam, kita harus mengetahui apa yang dibutuhkan agar kuncup bisa merekah. Kita harus memberinya pupuk sifat-sifat Tuhan, tindakan Tuhan, perbuatan-Nya, kemulian-Nya, dan cinta-Nya. Dan kita harus menyiramnya dengan sifat-sifat Tuhan. Inilah hal-hal yang harus kita berikan kepada tanamannya.

Seiring kita melaksanakan tugas-tugas ini, suatu keindahan yang menakjubkan akan mulai merekah, dan kita akan mulai merasakan keharumannya. Itulah taman mawar dari hati. Dan Sang Penjaga dari taman ini adalah “Tuhanku!” Kita akan dapat melihat Penjaganya dan merasakan keindahan dan keharuman mawarnya di sana. Inilah mengapa kita harus membuat bunganya merekah. Inilah cara yang harus kita lakukan.

*********
Sumber: Quenstion of Life Answer of Wisdom
Muhammad Bawa Muhayyudien
Terjemah oleh Dimas Tandayu.

Wednesday, February 1, 2012

Mu'jizat Baginda Rasulullah SAW


Oleh : Sayyid Muhammad bin Alawi Bin Abbas Al-Maliki Al-Hasani

Salah satu mukjizat Baginda Rasulullah SAW Adalah Al-Quran Al-Karim dan ini merupakan mukjizat terbesar. Mukjizat yang lain adalah: pembedahan dada beliau oleh malaikat, Isra’mi’raj, kabar beliau (kepada kaum Quraisy) tentang Bait Al-Muqaddas, bulan terbelah dua, peristiwa yang terjadi ketika beliau keluar rumah berangkat hijrah (ketika itu kaum Musyrik Quraisy bersepakat membunuh beliau. Pada saat itu beliau keluar dari rumah, mereka yang mengepung beliau semuanya mengantuk hingga beliau dengan laluasa dapat melewati mereka).

Dalam Perang Badr beliau mengambil segenggam pasir lalu dilemparkan kearah pasukan musuh, sehingga setiap musuh yang terkena butiran pasir jatuh terjungkal dan mati.
Demikian pula yang beliau lakukan pada Perang Hunain sehingga musuh berhasil dikalahkan. Ketika Suraqah bin Malik mengejar beliau dalam perjalan hijrah ke Madinah, kaki kuda yang ditungganginya terperosok ke tanah dan terjepit di dalamnya.
Kambing betina milik Ummu Ma’bad yang belum pernah kawin, ketika teteknya diusap-usap Baginda Rasulullah SAW, tiba-tiba dapat mengeluarkan susu demikian banyak untuk diminum rombongan beliau bersama Ummu Ma’bad, bahkan dapat mengisi penuh qirbah (wadah air terbuat dari kulit) untuk bekal melanjutkan perjalanan ke Madinah.

Terkabulnya doa beliau ketika memohon kepada Allah SWT agar agama Islam diperkuat dengan masuknya ‘Umar bin Khaththab r.a. Terkabulnya doa beliau ketika memohon kepada Allah SWT agar ‘Ali bin Abi Thalib disembuhkan dari penyakit mata dan dikebalkan badannya dari gangguan udara panas dan dingin. Seketika itu juga doa beliau terkabul dan ‘Ali dapat memimpin pasukan bersenjata dalam Perang Khaibar melawan Yahudi.

Dalam suatu perperangan, mata Qatadah bin Nu’man terkena senjata musuh hingga biji matanya keluar. Dengan pertolongan Allah, Baginda Rasulullah SAW Berhasil mengembalikan biji mata Qatadah dan sembuh seketika itu juga. Terkabulnya doa beliau ketika mohon kepada Allah agar ‘Abdullah bin Abbas dikaruniai kecerdasan untuk menakwil dan mendalami ilmu-ilmu agama. Unta milik Jabir yang pada mulanya kalah berpacu, namun setelah Baginda Rasulullah SAW mendoakan, unta itu menang berpacu saat itu.
Terkabulnya doa beliau agar Anas dikaruniai umur panjang, mempunyai banyak harta dan anak keturunan. Pohon kurma milik Jabir yang mulanya berbuah sedikit, setelah didoakan Rasulullah SAW bisa berbuah banyak sehingga Jabir dapat melunasi utang-utangnya, bahkan buah kurmanya masih tersisa 13 takar (wusq).

Terkabulnya doa beliau ketika memohon agar Allah SWT menurunkan hujan. Seketika itu juga hujan turun selama satu minggu penuh. Setelah itu beliau memohon agar hujan berhenti, awan sirna dan cuaca berubah menjadi cerah. ‘Utaibah bin Abu Lahab, orang yang sangat memusuhi Allah dan Rasul-Nya,atas permohonan Baginda Rasulullah SAW dan doa beliau, ia mati diterkam singa di daerah az-Zarqa’ negeri Syam.

Pada malam bi’tsah Baginda Rasulullah SAW,batu dan pohon mengucapkan salam, “Assalamu’alaikum, ya Rasulullah!” Mengenai hal itu beliau mengatakan, “Aku tahu bahwa ada batu di Makkah yang mengucapkan salam kepadaku beberapa saat sebelum aku diangkat menjadi Nabi dan Rasul.” Ada pula sebatang pohon yang bergerak mendekati beliau, dan batu yang digenggamnya bertasbih (mengagungkan kesucian AllahcSWT).
Ketika beliau hendak dibunuh dengan racun dalam makanan yang dihadiahkan seorang perempuanYahudi, tiba-tiba daging masakan di dalam hidangan itu memberi tahu beliau.
Seekor unta mengeluh kepada beliau karena diberi makan sedikit dan diperkerjakan terlalu berat Beliau memberitahu para sahabat bahwa kelak akan ada kelompok dari umatnya yang akan mengarungi samudera,termasuk di dalamnya seorang wanita bernama Ummu Haram binti Milhan dan ucapan beliau menjadi kenyataan.

Kepada Utsman bin Affan r.a. beliau memberitahu bahwa dia akan menghadapi malapetaka besar, Itu juga terbukti di kemudian hari Utsman r.a. mati terbunuh saat berkedudukan sebagai Khalifah.

Kepada kaum Anshar beliau mengatakan,”Sepeninggalku, kalian akan mengutamakan golongan sendiri.” Itu juga terbukti beberapa saat setelah beliau wafat.
Mengenai cucu beliau, Al-Hasan bin Ali r.a, beliau berkata, ”Anakku ini-yakni Hasan-seorang Sayyid (Pemimpin). Dengannya Allah akan mendamaikan dua golongan besar kaum muslimin.” Itu terbukti dengan terwujudnya kesepakatan antara para pengikut Imam Ali bin Abi Thalib dan para pengikut Mu’awiyah bin Abi Sufyan.
Beliau memberitahu para sahabat tentang terbunuhnya Al-Unsi Al-Kadzdzab dan orang yang membunuhnya. Padahal di malam terjadinya pembunuhan itu Al-‘Unsi berada di Shan’a(Yaman) dan beliau berada di Madinah.

Kepada Tsabit bin Qais beliau berkata,”Engkau akan hidup terpuji dan akan mati syahid.” Kemudian terbukti Tsabit gugur sebagai pahlawan dalam Perang di Yamamah.
Seorang lelaki meninggalkan agama Islam (murtad) dan kembali bergabung dengan kaum Musyrik, Ketika Rasulullah SAW mendengar kematiannya, beliau berkata,”Bumi tidak sudi menerimanya.” Itu terbukti ketika mayatnya dibuang ke laut.

Seorang lelaki diminta oleh Baginda Rasulullah SAW Supaya makan dengan tangan kanannya, tetapi ia menjawab,”Tidak bisa”, Beliau berkata, “Engkau tidak akan bisa.” Sejak itu orang tersebut tidak bisa sama sekali mengangkat tangan kanannya sampai ke mulut.
Pada hari jatuhnya kota Makkah ke tangan kaum Muslim, banyak berhala terpancang di sekitar Ka’bah. Baginda Raslulullah SAW dengan tongkat pendeknya menuding kearah berhala-berhala itu sambil berucap, “Kebenaran telah tiba dan kebatilan pasti lenyap.” Seketika itu juga berhala-berhala itu runtuh berjatuhan.

Dalam Perang Khandaq, Baginda Rasulullah SAW memberi makan pasukan Muslim dengan setakar gandum, semuanya makan hingga kenyang, bahkan sisanya masih banyak. Pada waktu makan berikutnya Baginda Rasulullah SAW hanya mempunyai sedikit kurma bagi pasukan Muslim, Beliau lalu menyuruh orang mengumpulkan sisa-sisa kurma yang tercecer di atas hamparan, lalu beliau berdoa memohon berkah, sisa-sisa kurma yang terkumpul itu kemudian menjadi banyak hingga cukup dibagikan kepada semua pasukan. Pada saat yang lain Abu Hurairah r.a. datang kepada Baginda Rasulullah SAW membawa sedikit kurma, ia minta agar beliau berdoa memohon berkah, permintaannya dikabulkan dan beliau berdoa. Abu Hurairah menceritakan kesaksiannya sendiri sebagai berikut,”Dari kurma itu saya keluarkan sekian takar untuk perjuangan di jalan Allah. Kami sendiri makan dari kurma itu dan baru habis pada masa kekhalifahan Utsman bin ‘Affan r.a.”

Abu Hurairah r.a. menuturkan, pada suatu hari dia meminta Baginda Rasulullah SAW berdoa agar tsarid (semacam bubur kental terbuat dari terigu dan susu ) yang berada di dalam qush’ah (piring besar ) cukup untuk dimakan bersama oleh beberapa orang sahabat, setelah berdoa beliau mengambil sejumput tsarid yang berlepotan di pinggir qush’ah dengan jari-jari tangannya, kemudian berkata,”Makanlah, Bismillah!” Abu Hurairah mengakhiri penuturannya dengan berucap, “Demi Allah yang nyawaku berada di tangan-Nya, baru saja makan sedikit,aku sudah kenyang.”
Pernah terjadi air memancar dari sela-sela jari Baginda Rasulullah SAW hingga semua rombongan beliau dapat minum sepuas-puasnya dan dapat berwudhu, padahal jumlah mereka tidak sedikit,yaitu sekitar 1400 orang.

Pada suatu musim kering, ditengah perjalanan disertai rombongan, beliau menyuruh orang mencari air semangkuk, kemudian Baginda Rasulullah SAW memasukkan jari-jarinya ke dalam air itu seraya berkata, “Marilah semua ke sini!” semuanya datang mendekati beliau lalu berwudhu, air didalam mangkuk itu tak kunjung habis, padahal jumlah mereka antara 70 sampai 80 orang.

Dalam Perang Tabuk hampir tak seorang pun dari pasukan Muslim yang menemukan air untuk diminum, karena nyaris tak sanggup menahan dahaga, mereka melapor kepada Baginda Rasulullah SAW, Beliau lalu mengambil anak panah dari Kinanah lalu beliau tancapkan di tanah, air memancar sangat deras sehingga semua pasukan yang berjumlah 30.000 orang dapat minum sepuas-puasnya.

Di suatu tempat yang disinggahi Baginda Rasulullah SAW, penduduknya mengeluh karena semua air di sana bercampur kotoran dan tidak dapat diminum, bersama beberapa orang sahabat, beliau mendatangi sebuah sumur lalu meludahinya, tiba-tiba sumur itu menggelegak penuh dangan air sejuk dan bersih, hingga semua penduduk dapat tertolong.
Pada suatu hari seorang wanita datang menghadap Baginda Rasulullah SAW membawa anak kecil berkepala botak karena penyakit. Baginda Rasulullah SAW lalu mengusapkan tangannya pada kepala anak itu dan seketika itu juga rambutnya tumbuh meratai kepala dan sembuh pula penyakit yang dideritanya, ketika penduduk Yamamah mendengar kejadian itu ada seorang wanita mencoba datang kepada Musailamah (tokoh setempat yang mengaku dirinya “Nabi”) membawa juga anak kecil tidak berambut, Masailamah mengusap kepalanya berulang-ulang, tetapi kepala anak itu tetap botak.
Dalam perang Badr, pedang Ukasyah patah, Baginda Rasulullah SAW memberinya sebatang kayu sebagai pengganti, di tangan Ukasyah kayu itu berubah menjadi pedang, usai perang kayu itu masih tetap dia pegang.

Dalam Perang Khandaq (Perang Ahzab) pasukan Muslim menghadapi kesulitan memecahkan sebuah batu besar dan keras pada saat mereka sedang menggali parit-parit pertahanan, batu yang tak dapat dipecahkan dengan palu besar itu pada akhirnya dipukul oleh Baginda Rasulullah SAW dengan tangan hingga hancur berkeping-keping.
Seorang yang menderita patah kaki datang kepada Baginda Rasulullah SAW mohon pertolongan, Baginda RasulullahSAW lalu mengusapkan kaki yang patah itu dan sembuhlah seketika, hingga orang itu seolah-olah tidak pernah sakit sebelumnya.
Bentuk-bentuk mukjizat Baginda Rasulullah SAW banyak sekali, nyaris tak dapat dihitung dan dicatat seluruhnya.

Wallahu A`lam..

Sumber : Buku Ringkasan Sejarah Nabi Muhammad SAW ( Alhawaadits wa al ahwaal an Nabawiyyah) [Karya : Sayyid Muhammad bin ‘Alawi Bin ‘Abbas Al-Maliki Al-Hasani Penerbit : Darul Hidayah Hal 61-67]
http://ahlulkisa.com

Saturday, January 21, 2012

Cinta Itu Satu Perkenalan


Kalam Al Habib Ali Zainal Abidin bin Abdurrahman Al Jufri

Assalamu`alaikum Warahmatullahi wabarakatuh.

Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan kita untuk beribadah kepada-Nya. Shalawat salam semoga selalu terlimpahkan kepada Baginda Rasulullah SAW, keluarga dan Shahabatnya.
Ibnu Abbas RA menjelaskan tentang firman Allah SWT:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

“Dan Aku tidak menjadikan Jin dan Manusia melainkan untuk menyembah-Ku”.(Q.S. Adh Dhariyat: 56) Yaitu mengenali Alah SWT.

Ibrahim bin Adham RA telah berkata: “Kasih sayang itu merupakan hasil dari sebuah perkenalan, barang siapa yang mengenal Allah SWT maka dia akan mencintai-Nya dan barang siapa mencintai Allah SWT maka dia akan mencintai Baginda Rasulullah SAW, barang siapa yang kenal Baginda Rasulullah SAW, pasti dia akan mencintainya”.
Kita pernah mendengar sebuah ungkapan menarik yang mengatakan bahwa; Tidak wajar hubungan kita dengan Baginda Rasulullah SAW jika hanya sekedar melakukan suatu amalan dan hanya cukup seperti itu, sepatutnya hubungan tersebut akan membuahkan cinta kepada Habibana Muhammad SAW dan cinta itu terus hidup mekar didalam hati kita dan beliau SAW pasti akan hidup didalam hati kita.

Baginda Rasulullah SAW adalah seorang Nabi yang datang kepada kita sebagai seorang manusia, namun Nabi SAW bukanlah seperti insan biasa. Baginda Rasulullah SAW telah mengajarkan kepada kita bagaimana cara memandang kepada sebuah kehidupan dengan pandangan yang mempunyai makna, bukan pandangan yang sebaliknya. Perbedaan diantara kedua pandangan yang tidak mempunyai makna ialah, seseorang yang melihat dirinya dan semata-mata tertumpu untuk memenuhi kepuasan nafsu dirinya. Pandangan yang mempunyai makna ialah, melihat kepada kehidupan mengikuti pandangan yang telah dibawa Baginda Rasulullah SAW, dimana ia bertujuan untuk mengembalikan kekhalifahan diatas muka bumi ini kepada manusia yang termaktub didalam Al Quran: “sesungguhnya Aku telah jadikan diatas muka bumi ini khalifah”. Pandangan tersebut itu merangkumi kepada hewan, benda-benda tidak bernyawa dan tumbuh-tumbuhan, karena pandangan itu bukan hanya melibatkan pandangan kepada manusia saja tetapi merangkumi semua.
Baginda Rasulullah SAW memandang kepada gunung yang terdiri dari batu dan tanah, dengan suatu pandangan yang membangkitkan perasaan cinta. Sabda beliau SAW: “Uhud adalah bukit yang mencintai kita dan kita juga mencintainya”.

Pandangan yang ditunjukkan Baginda SAW kepada yang tidak bernyawa itu menyebabkan ia begerak dan cenderung kepada Baginda Rasulullah SAW. Dalam suatu peristiwa, bukit Uhud bergetar ketika Baginda Rasulullah SAW mendaki bukit tersebut, kemudian Baginda Rasulullah SAW bersabda: “Tetaplah kamu wahai Uhud, sesungguhnya yang diatas kamu ini ialah seorang Nabi”. Maka bukit Uhudpun berhenti bergetar dan disaksikan oleh shahaabat Abu Bakar As Shidiq dan dua orang lainnya. Pandangan yang ditunjukkan Baginda Nabi Muhammad SAW kepada benda-benda yang tidak bernyawa itu, menyebabkan ia datang kepada Baginda Nabi SAW dan menerimanya.

Sepertu sebuah kisah pelepah kurma yang tidak bernyawa, dimana Baginda Nabi SAW sering memegang pelepah kurma tesebut ketika sedang khutbah Jumat di Masjidnya, hari demi hari bilangan manusia semakin bertambah maka Baginda Nabi SAW menggunakan Mimbar. Suatu ketika Baginda Nabi SAW pun datang ke Masjid untuk khutbah, ketika itu Baginda Nabi SAW telah melepasi pelepah kurma yang dibawanya tersebut, dimana jarak Baginda Nabi SAW dengan pelepah kurma tersebut kurang lebih sekitar 8 langkah. Baginda Nabi SAW melangkah menaiki mimbar dan memulai khutbahnya, semasa khutbah Baginda Nabi SAW, para shahabat mendengar suara tangisan yang teramat sedih dan menyayat hati. Semakin lama suara tangisan itu semakin nyaring terdengar, para shahabat mulai berpaling kekiri dan kekanan mencari-cari dari mana arah datang suara tangisan tersebut, akhirnya mereka dapati suara tangisan itu datang dari pelepah kurma. Apabila benda yang tidak bernyawa ini telah dapati Baginda Nabi SAW berkomunikasi dengannya dan mengandung makna kehidupan yang dibawa Baginda Nabi SAW, maka beliau SAW telah menggerakkan makna kehidupan pada pelepah kurma itu.

Oleh karena itu ia amat menyukai untuk menggambarkan rasa cintanya kepada Baginda Rasulullah SAW. (Hadits ini bertahap mutawatir mengikuti ke Shahihannya)
Para Shahabat berkata: Apabila pelepah kurma itu mulai merengek seperti kehilangan anak, ia menyebabkan kami hampir tidak bisa mendengar suara Baginda Nabi SAW. Kemudian Baginda Nabi SAW turun dari mimbar dan sekali lagi Baginda Nabi SAW telah mengajar kami suatu pengajaran bahwa; Baginda Nabi SAW datang dengan mempunyai pengetahuan tentang rahasia sebuah kehidupan untuk membujuk pelepah kurma itu, kemudian beliau SAW meletakkan tangannya diatas pelepah kurma itu lalu membujuknya seperti seorang ibu yang membujuk anaknya sedang menangis sehingga pelepah kurma itupun terus diam. Lalu Baginda Nabi SAW memberi pilihan kepadanya, kekal hidup sehingga hari kiamat dan kembali kepada Nabi SAW seperti sedia kala atau berada bersama Baginda Nabi SAW didalam Surga. Pelepah kurma itupun memilih untuk bersama Baginda Nabi SAW di Surga.

Baginda Nabi SAW apabila datang kepada hewan, telah mengajar kita bagaimana cara untuk bermuamalah dengan hewan dengan mempunyai nilai ubudiyah kepada Allah SWT. Ketika Baginda Nabi SAW berangkat kemedan jihad di Perang Badar, berulangkali Baginda Nabi SAW turun dari hewan tunggangannya tersebut supaya dapat beristirahat, demikianlah Baginda Nabi SAW terus menerus lakukan pada tunggangannya.

Baginda Nabi SAW telah mengajar kita cara bermuamalah kepada yang telah berkhidmat untuk kita walau ia hanya seekor hewan. Muamalah ini mestilah mempunyai nilai rasa menghargai, bahwa yang dihadapanku ini mempunyai hak sewajarnya untuk dipelihara.
Hasil dari sebuah kecintaan ini juga dapat dilihat, apabila seekor hewan berada dipuncak kemarahan sekalipun, ia mau merasai hubungan dengan orang yang dapat berkomunikasi dengannya dimana orang itu memahami rahasia sebuah kehidupan. Terdapat sebuah kisah tentang seekor unta dan orang Arab tahu apabila unta tersebut membahayakan bahkan bisa membunuh orang, mereka pasti akan mengikatnya. Baginda Nabi SAW melalui kawasan tersebut dan bertanya: “Apa yang berlaku kepada kamu?”, mereka menjawab; “Unta ini bahaya”, Baginda Nabi SAW bersabda; “Bukalah ikatan unta itu”, mereka menjawab, “kami takut ada hal-hal yang tidak baik menimpamu, disebabkan unta ini ya Rasulullah?”, Baginda Nabi SAW bersabda; “Bukakanlah ikatan itu”. Merekapun membuka ikatan tersebut.

Kemudian Baginda Nabi SAW mendekati unta itu, lantas iapun diam sebagaimana diriwayatkan oleh hadits shahih, unta itu datang kepada Baginda Nabi SAW dalam keadaan tunduk. Seorang perawi telah meriwayatkan: “Unta itu mendekati kaki Baginda Nabi SAW dan menciuminya, kemudian ia mengangkat kepalanya, Nabi SAW mendekati dan berbicara dengannya. Lantas unta itu angkat kepalanya dan mendekati Nabi SAW sekali lagi, ia membisikkan sesuatu ketelinga Nabi SAW, seterusnya Baginda Nabi SAW kembali berkata-kata kepadanya dan ia pun melakukan perkara yang sama.

Setelah itu Baginda Nabi SAW memandang ke arah orang yang mempunyai Unta tersebut dan berkata; “Sesungguhnya unta ini telah mengad kepadaku bahwa ia telah diberikan kerja-kerja yang membebankannya dan kamu juga tidak memberi makan yang baik kepada unta itu”. Mereka menjawab, “Ya Rasulullah, demi karenamu ia akan diberi sebaik-baik makanan untuk unta dan kami tidak akan membebankan selama-lamanya”.

Unta ini berbicara begitu karena Baginda Nabi SAW datang kepadanya dengan membawa makna kehidupan hewannya. “Tidak diutuskanmu melainkan membawa rahmat seluruh alam”. Begitulah akhlak Baginda Nabi SAW bersama unta dan benda-benda yang tidak bernyawa.
Maka bagaimana muamalah Baginda Nabi SAW dengan manusia? Dimana beliau SAW ditugaskan mengangkat martabat manusia serta mengembalikan sifat manusia kepada sifat kemanusiaannya. Pada hari ini kita dapat belajar satu pengajaran; kita hidup sebagai umat Baginda Rasulullah SAW mengetahui bahwa berbicara dengan alam yang mengelilingi kita, dengan konsep kenabian yang mulia akan menimbulkan keadaan yang lain pada alam ini serta menjadikan alam ini merasai rahasia sebuah kehidupan yang dianugerahkan Baginda Rasulullah SAW untuk memahaminya, ini merupakan penganugerahan cinta, diadakan untuk menggerakkan hati kita sebelum orang lain. Untuk menyadarkan kita sebagai kelompok muslim tentang wujudnya hubungan dengan Baginda Rasulullah SAW. Ia membuat kita berlomba-lomba dalam perlombaan, disana kita mampu untuk berbicara dengan alam ini dari mula bahwa Baginda Rasulullah SAW diutus untuk mengembalikan rasa hormat manusia kepada dirinya sendiri sebagai manusia dan hormat kepada alam disekelililngnya sehingga alam ini juga kembali hormat kepada manusia itu. Jika kita kembali pada konsep komunikasi dengan yang berada disekeliling kita dan sebaliknya dengan berpandukan ajaran Baginda Rasulullah SAW, banyak perkara akan berubah kepada suatu keadaan yang lebih baik karena kita adalah umat Baginda Rasulullah SAW.

Aku mohon kepada Allah SWT, agar hidupkan kita dengan makna ini, ya Allah..hidupkanlah makna hubungan dengan Baginda Rasulullah SAW didalam jiwa kami, gerakkanlah dalam diri kami dengan semangat ini, satukanlah kami dengan orang yang Engkau cintai dan ridha dengan rahmat-Mu wahai Tuhan yang Maha pengasih dan penyayang dan segala puji bagi Allah SWT Tuhan sekalian alam.

Wallahu A`lam…
http://ahlulkisa.com