
Maulana Shaykh Muhammad Nazim Al-Haqqani Al-Naqshbandi qs
9. Kenalilah Ego Kalian
Semoga Allah SWT tidak meninggalkan kita pada ego kita yang kotor. Waspadailah ego kalian. Dia merupakan musuh terbesar kalian yang memotong jalan kalian menuju Allah SWT. Dia berkata, “Layanilah aku, merunduklah padaku,” dan “tinggalkan segala kemauan dan keinginanmu kecuali yang ditujukan untukku. Akulah segalanya dan engkau adalah budakku.”Ibadah dan puasa adalah untuk mengenyahkan ego kalian. Untuk melemahkannya, kemudian lenyap. Karena selama ego kalian memberi perintah dan kalian mematuhinya, kalian tidak dapat meraih apapun dari Hadirat Ilahi. Hanya ada satu Sultan. Dan kalian pastilah hamba-Nya.
Thariqat adalah suatu pelatihan untuk mencapai akhlak yang baik. Kalian harus melupakan dan memerangi ego kalian, lalu terimalah dan bersuka cita dengan kemauan Tuhan kalian. Jangan pernah lalai dalam mengagungkan Tuhan kalian, kalau tidak kalian akan terbelenggu dengan ego kalian yang kotor itu (bagaikan singa dalam kurungan). Ingat untuk setiap saat kalian lalai, maka kalian hanya menerima kehancuran atau hukuman. Walaupun hanya sekejap, akan datang kutukan atas kalian. Semua orang amat ramah pada egonya. Mereka mengatakan, “Apa yang engkau perintahkan? wahai egoku, wahai sultanku. Apapun yang engkau inginkan, akan kusediakan bagimu. Apapun keinginanmu. Aku adalah hambamu dan engkau adalah sultanku.”Dan pada akhirnya ada mayat dengan bau yang teramat busuk.Ego itu adalah seorang dungu, tetapi dia memperkenalkan dirinya sebagai orang yang sangat berkuasa. Ego mengatakan, “Engkau harus mematuhiku, aku tidak suka sekutu apapun. Aku yang pertama dan juga yang terakhir bagimu. Semua kehormatan dan pujian harus diberikan kepadaku.”Kebanyakan manusia itu pemalas dan selalu menuruti egonya (yang paling malas di antara semua makhluk). Sosok fisik kalian tidak dapat meraih kebesaran dunia, tetapi lain halnya dengan sosok spiritual kalian. Dia dapat meraihnya, bila kita terus memberinya kata-kata surgawi.
Dari semula sejak Allah SWT menciptakan nafsu kita, Allah SWT berfirman, “Majulah,” dan sang ego malah mundur. Itu adalah tabiatnya yang tidak pernah menerima perintah Tuhannya. Allah SWT memberikan kehormatan pada manusia untuk menjadi hamba-Nya, tetapi ego selalu menghalangi kalian untuk menaati Tuhan kalian. Setiap Nabi telah membawa metode dari Allah SWT untuk melatih ego kita agar mengatakan, “Wahai Tuhanku, aku berserah pada-Mu.” Tetapi ego kalian mengatakan kepada Allah SWT, “Tidak!” dan ketika Allah SWT menanyakan ego kalian, “Siapa engkau?!” Ego menjawab, “Aku adalah aku, engkau adalah engkau. Engkau ya engkau, aku adalah diriku sendiri.” Jadi Tuhan Yang Mahakuasa memerintahkan agar dia dimasukkan ke dalam neraka panas selama 1000 tahun, lalu mengeluarkannya dan pertanyaan yang sama diajukan. Dia menjawab, “Engkau ya engkau, dan aku masih yang sama.” Lalu Tuhan memerintahkan agar dia dimasukkan ke dalam neraka dingin selama 1000 tahun, dan setelah itu Allah SWT bertanya lagi, “Siapakah engkau?” tetapi jawabannya masih tetap sama seperti sebelumnya.
Lalu ego dimasukkan ke dalam lembah kelaparan selama 1000 tahun, dan sekali lagi dia dipanggil dan ditanya, dan kali ini dia menjawab, “Engkau adalah Tuhanku, dan aku adalah hamba-Mu.”Ego selalu berkata, “Aku mempunyai sifat ketuhanan, tetapi ketuhanan hanya untuk Allah SWT. Kita semua adalah hamba, tetapi kita tidak pernah mengakuinya!Nabi e membawa perintah Allah SWT untuk berpuasa. Lalu ego muncul dan berkata, “Aku tidak akan mengaku lagi sebagai Tuhan di hadapan-Mu. Aku adalah hamba-Mu yang lemah dan Engkau adalah Tuhanku.”Barangsiapa tidak dapat mengendalikan dirinya adalah buruk sekali dan berbahaya. Berpuasa melatih kalian untuk mengontrol ego kalian. Sehingga dia akan mendengarkan kalian. Bila kalian mengatakan, “Kerjakanlah,” maka dia akan mengerjakannya. Atau bila kalian mengatakan, “Berhenti!”, ego akan berhenti. Oleh sebab itu, sejak awal hingga akhir puasa merupakan pilar terpenting dalam penghambaan. Tanpa puasa, tak seorang pun dapat menjadi hamba sejati, karena ego kalian selalu menang. Ego selalu memperalat kalian dan berkata, “Turuti aku.” Kendalikanlah diri kalian dan cobalah untuk mengendalikan ego kalian. Semoga Allah SWT mengampuni kita dan memberi kita kekuatan dan kemampuan untuk mengendalikan ego kita.